Judul “Injil di Tanah Mola” menunjuk kepada cerita tentang penyebaran Injil kepada persekutuan umat Tuhan pada masa lampau di Mola. Munculnya berbagai tantangan yang hebat; peristiwa di Welai dan adanya perang suku di sekitar wilayah Abui mengakibatkan misi pewartaan Injil itu nyaris hilang. Guru Injil Abia Bastian Kande dengan dukungan Kepala Ketamukungan Mola membawa persekutuan yang kecil itu (menyingkir) ke kampung Monbang, Kabola. Setelah perang berakhir persekutuan umat Tuhan kembali dan Injil itu tetap ada di tanah Mola.
Tanah Mola menunjuk kepada kampung Mola sebagai sumber kehidupan dan ibu bagi manusia yang berdiam di atasnya. Tanah juga menilai manusia dalam kesederajatan, menerima semua manusia tanpa memandang kedudukan atau status sosial. Di atas tanah Mola itulah Kabar Baik diwartakan.
Buku “Injil di Tanah Mola” terdiri dari pendahuluan dan 6 (enam) bagian. Pendahuluan berisi urgensi penulisan, tujuan penulisan, ruang lingkup buku, metodologi penulisan, dan metode pengumpulan data, dan penutup. Bagian pertama, berisi tentang Profil Jemat GMIT Imanuel Mola meliputi Kabupatan Alor dan penduduk Kristen, geo-ekonomi dan sosial Kelurahan Welai Timur, Jemaat Imanuel Mola berdasarkan geo-spiritual, keadaan sosial, budaya, dan ekonomi, keadaan sumber daya manusia, komposisi jemaat, profil kemajelisan, pelayanan jemaat, hubungan dengan pendidikan Kristen, dan hubungan dengan denominasi lain.
Bagian kedua, berisi tentang Alor di masa lampau, awal mula yakni keyakinan akan waktu manusia menghuni kepulauan Alor dan masa sebelum dan saat kedatangan 3 para misionaris ke Alor. Bagian ketiga, berisi tentang sejarah berdiri Jemaat Imanuel Mola mencakup masuknya Injil di Alor, Tribuana dan sejarah berdirinya Jemaat Imanuel Mola. Bagian keempat, berisi tentang sejarah perkembangan Jemaat Imanual Mola mencakup JIM dari masa ke masa, jemaat yang lahir dari Jemaat GMIT Imanuel Mola, aset-aset, dan pendidikan Kristen. Bagian kelima, berisi tentang para abdi Allah yang melayani, baik guru injil maupun pendeta. Mereka telah ikut memberi andil dalam karya Allah bagi JIM, baik pendirian maupun perkembangannya. Bagian keenam, berisi tentang refleksi tentang gereja dan sejarahnya. Gereja yang terus belajar sambil berjalan. Di titik inilah sebagai orang-orang beriman, kita percaya bahwa, Allah turut bekerja dalam sejarah bahkan sejarah Gereja Allah Sejarah Allah sendiri.
Reviews
There are no reviews yet.